Senin, 13 Desember 2010

PAK AMIR SEDANG DINAS KELUAR KOTA



Pak Amir* seorang pejabat penting, dan saat ini sedang dalam perjalanan dinas keliling. Karena urusan tidak bisa selesai dalam sehari, ia terpaksa menginap untuk semalam di kota ini.

Kotanya kecil, dan tidak ada hotel, yang ada hanya sebatas losmen saja. Namun karena memang terpaksa, akhirnya ia menginap di salah satu losmen yang terbaik yang ada.

Losmen relaftif kecil, walau cukup bersih, tetapi sangat sederhana. Losmen ini dikelola sendiri oleh pemiliknya, sepasang suami istri yang masih muda, yang memang baru mulai usaha dalam bidangnya.

Pak Amir memang sedang kesel hati. Apalagi terpaksa menginap semalam di tempat yang kurang memadai. TV dikamar kebetulan mati, sedangkan disekitar losmen tidak ada tempat hiburan yang berarti.

Mental penjabat memang sangat kental disanubari. „Apa yang bisa obati rasa kesal saya dimalam nanti?“ Dihubunginya counter recention losmen, dengan berwibawa pak Amir meminta lewat intercom komunikasi. „Tolong carikan saya cewek seksi, yang bisa menemani saya dikamar malam ini“.

Kebetulan di counter depan adalah istri pemilik penginapan. Mendengar permintaannya, ibu muda ini sangat tersinggung dan marah bukan buatan. Ia minta suaminya agar kekamar tamu kurang ajar ini, untuk menegur keras, mengusir dan menyuruhnya pergi.

Tetapi si suami menolak. Selain takut kehilangan tamu, menurutnya permintaan seperti ini oleh seorang pejabat dinilainya masih wajar-wajar saja. Masih belum rugikan siapa-siapa, dan merupakan hal yang sudah biasa.

Emosi ibu muda ini sudah terlanjur tinggi. Maka ia putuskan untuk datangi sendiri tamu kurang-ajar ini. Dia wajib ditegur keras dan kalau perlu dimaki-maki.

Kemudian si ibu ini masuk kekamar tamu kita. Tak lama kemudian terdengar kegaduhan yang luar biasa. Dan kejadian ini berlangsung cukup lama.

Sekitar dua jam kemudian muncul pak Amir. Wajah babak-belur, tetapi ia tampak berseri-seri. Ke reception ia menuju dan bertemu pengelola, yang tak lain adalah suami ibu muda yang marah-marah tadi.

„Wah terima kasih atas kirimannya! Kali ini memang kwalitas prima punya! Badannya seksi, wajah lumayan, tapi galaknya luar biasa. Tidak mau jinak dan penurut seperti cewek panggilan pada umumnya. Namun saya suka! Suka sekali! Walau pada awalnya saya harus perkosa....“

* Maaf ini bukan nama aslinya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar